Kamis, 17 September 2009

Peranan model wanita di dalam majalah pria dewasa

NAMA : Shinta
KELAS : MKT 11-1C
NIM : 2007110135

Peranan model wanita di dalam majalah pria dewasa
I. LATAR BELAKANG
Seiring berjalannya waktu, dunia media khususnya majalah semakin berkembang dan lebih menjadi lebih spesifik. Majalah dewasa ini sudah mempunyai target pembaca yang jelas, baik dari segi umur, hobi dan jenis kelamin. Ada majalah yang dikhususkan untuk anak-anak, remaja, dewasa, kesehatan, kesenian, dan sebagainya. Tetapi tidak semua majalah dapat diterima oleh seluruh masyarakat, contonya majalah PLAYBOY. Ketika majalah ini pertama kali terbit di Indonesia pada bulan April 2006, banyak masyarakat yang menentang dan tidak sedikit pula yang menerima kehadiran majalah tersebut yang notebenenya menampilkan gambar-gambar senonoh dan vulgar, yang sangat melecehkan harkat para wanita. Walaupun banyak yang menentang , dan banyak kalangan yang menganggap majalah ini tidak mendidik dan adalah majalah haram, majalah PLAYBOY tetap eksis dan beredar sampai sekarang. Hal ini menunjukan bahwa bahwa masih banyak demand akan majalah tersebut.
II. MASALAH UTAMA
Wanita dalam majalah pria dewasa bukanlah menjadi model yang sesungguhnya, tetapi hanya dijadikan objek untuk memenuhi hasrat para lelaki. Di dalam majalah pria dewasa, sering kali para model wanita hanya menggunakan pakaian yang mini yang sangat menunjukan aurat-aurat yang seharusnya ditutupi. Yang diperlihatkan hanya kemolekan tubuhnya saja dengan pose-pose yang sensual, sedangkan kemampuan para model tersebut tidak pernah ditunjukan. Seharusnya yang ditunjukan di dalam majalah tersebut menunjukan keduanya, baik skill maupun kecantikan yang para model miliki. Kecantikan yang dimiliki tidak harus menggunakan pakaian yang serba mini ataupun tidak mengenakan pakaian sama sekali. Ketidaksenonohan yang ditampilkan oleh para model tersebut sangat melecehkan para kaum wanita.

III. PEMBAHASAN
Dalam artikel di atas dapat dilihat bahwa isi artikel dan gambar model sangatlah tidak relevan. Dalam isi artikel menjelaskan tentang pekerjaan wanita tersebut yang merupakan seorang mahasiswa yang berprofesi sebagai presenter acara olahraga dan pernah menjadi pramugari, tetapi foto yang ditampilkan adalah foto seorang wanita dengan pakaian yg minim dan pose yang amat sangat sensual.
Menurut saya, seharusnya foto yang ditampilkan dalam artikel relevan dengan isi dari majalah tersebut. Misalnya, karena Sara ini adalah seorang presenter sekarang seharusnya foto yang ditampilkan adalah foto ketika ia sedang tampil di acara yang di presenterinya, atau ketika ia bertugas menjadi pramugari di dalam pesawat atau pada saat berada di bandara.
IV. KESIMPULAN
Para model wanita seharusnya lebih selektif dalam memilih job, jangan hanya melihat penghasilan yang akan didapatkan, tetapi juga melihat dampak yang akan terjadi baik untuk diri sang model sendiri, keluarga, orang-orang sekitar, dan para pembaca majalah yang akan melihat foto vulgar itu. Keluarga juga pasti tidak akan setuju dengan pose-pose dan pakain-pakaian yang tidak pantas seperti itu untuk diperlihatkan di depan umum. Selain memikiran konsep nya, tujuannya juga harus dipikirkan apakah relevan, lalu pakaian yang akan digunakan, lokasinya, tema foto, dsb. Selain itu, pemerintah juga harus turun tangan, jangan hanya membuat Undang-undang yang sudah pasti tidak dipatuhi. Pemerintah seharusnya lebih ketat dalam menyeleksi majalah-majalah yang akan diedarkan, jangan hanya menertibkan pihak para pelaku tidak langsung (model) yang hanya merupakan suruhan, tetapi harusnya lebih focus untuk menertibkan pembuat majalah tersebut. Selain itu tetap diperlukannya pelajaran tentang moral atau etika dalam pendidikan Indonesia untuk mendidik masyarakat agar menjadi lebih pandai, sehingga bisa membedakan apa yang dimaksud dengan seni dan apa yang dimaksud dengan pemenuhan hasrat belaka. Yang diperlukan sekarang ini bukanlah majalah pria dewasa, tetapi majalah yang bisa menjadikan pembacanya berpikir dewasa.
Sumber: Majalah Playboy bulan juni 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar