SAUDI ARABIA
•
Location: Arabian peninsula in south-west Asia
• Neighbours : Jordan, Iraq, Kuwait, Yemen, Oman, Qatar, United Arab Emirates
• Size: 864,869 square miles
• Population: 24,242,578 (42nd)
• Density: 28 people per square mile
• Capital city: Riyadh (population 4,465,000)
• Head of state: King Abdullah ibn Abd al-Aziz as-Saud
• Currency: Saudi riyal
• Time zone: Saudi Arabia standard time (+3 hours)
• International dialling code: +966
Population mix: Arab 90%, African-Asian 10%
Religious makeup: Muslim 100%
Note: Data correct on Friday 24 April 2009
EKSPOR ARAB
Arab Saudi merupakan negara dengan ekonomi terkuat di Teluk, bahkan pada akhir tahun 2002 diperkirakan merupakan yang terkuat di Timur Tengah. Income percapita pada tahun 1997 sebesar US$ 7.600 dan tahun 1999 menurun menjadi US$ 6.994 yang disebabkan oleh kemerosotan harga minyak dunia. Namun pada tahun 2002 meningkat menjadi US$ 8.000, seiring dengan naiknya harga minyak dunia.
Cadangan minyak Arab Saudi pada tahun 2002 merupakan yang terbesar di dunia yaitu sebesar 262.697 juta barel atau 24,8% dari total cadangan minyak dunia. Sesuai dengan ketentuan OPEC, (Sidang Luar Biasa Konferensi OPEC ke 122 tanggal 11-12 Desember 2002 di Wina, Austria) produksi minyak Arab Saudi ditetapkan sebesar 7,963,000 per hari. Adapun kontribusi sektor minyak dan gas terhadap GDP Arab Saudi masih yang terbesar yaitu 40%, yang diikuti oleh sektor non-minyak sebesar 34% dan sektor penerimaan dari birokrasi pemerintah sebesar 26%. Sektor non-minyak terutama didominasi oleh sektor perindustrian dan pertanian yang masing-masing menyumbang 10% dan 6% dari total konstribusinya terhadap GDP (34%).
Indonesia merupakan salah satu Negara yang mengimpor hasil minyak dari Arab Saudi. Tercatat sebesar 87% pemasokan minyak dari Arab ke Indonesia. Disebutkan pula bahwa 75% - 80% dari total penerimaan negara berasal dari sektor minyak dan tahun 2002 merupakan tahun yang baik bagi perekonomian Arab Saudi. Penerimaan tahun 2002 mencapai SR. 204 milyar atau surplus 30% dibandingkan penerimaan yang diperkirakan sebelumnya sebesar SR. 157 milyar. Hasil tersebut dapat dicapai dengan adanya usaha Arab Saudi untuk terus menekan pasar minyak serta berkoordinasi dengan OPEC untuk mempertahankan harga standar minyak US$ 22 - 28 per barel.
Nilai total ekspor Saudi Arabia salama tahun anggaran 1427/1428 (2005) seniali SAR 677.1 milyar, terjadi penambahan sebesar SAR 204.7 milyar atau 43 % dibanding tahun sebelumnya (2004), yang nilai ekspornya sebesar SAR 472.5 milyar. Adapun nilai timbang produk ekspor tahun ini adalah 469 juta ton, meningkat dari tahun lalu sebesar 463.4 ton selama tahun 2004 dengan peningkatan sebanyak 5.9 juta ton atau 1 5%.
PERUSAHAAN TERBESAR PADA SEKTOR PERMINYAKAN DAN PETROKIMIA
PERUSAHAAN SAUDI ARAMCO
Perusahaan minyak Arab-Saudi Amerika (ARAMCO) didirikan untuk melakukan tugas penyelidikan dan pemeriksaan minyak.Perusahaan ARAMCO Saudi sebagai tiang penyangga perekonomian nasional, dan berperan penting di dalam pertumbuhan produk-produk lokal dan memperluas ekspor negara dan hasil produksi.ARAMCO Saudi ini menduduki peringkat keempat dunia dalam hal cadangan gas, yang besarnya 243.6 trilyun meter kubik, bersadarkan perkiraan perusahaan pada tahun 1426H/1427H (2006M) dan menduduki peringkat kedelapan di dunia dari sisi kekuatan penyaringan. ARAMCO memiliki dan menngoperasikan alat pengangkut (tanker) terbesar kedua di dunia, dan menduduki peringkat pertama di antara perusahaan-perusahaan minyak di dunia pada tahun keenam secaraberturut-turut.
PERUSAHAAN INDUSTRI POKOK SAUDI (SABEK)
SABEK adalah perusahaan industri terbesar, non minyak di wilayah timur tengah, dan berada pada urutan kesepuluh pada urutan perusahaan petrokimia terbesar di dunia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang investasi hasil dan kekayaan alam Saudi berupa hidrokarbon dan tambang. Pada tahun 1427H telah rampung pendirian perusahaan SABEK di kota industri Yanbu' sebagai perusahaan nasional petrikomia YANBU' (YANSAB). Hasil produksinya dewasa ini sampai 80% dari hasil petrokimia. SABEK menduduki peringkat kedua pada daftar perusahaan-perusahaan terbesar di dunia yang menghasilkan glycol ethilin, methanol, 3-methyl butyl ether, peringkat ketiga dalam memproduksi polyethilen, peringkat keenam dalam memproduksi polypropilen dan peringkat keempat dalam memproduksi polyolivinate.
IMPOR ARAB
Uni Emirat Arab merupakan negara pengimpor senjata ketiga terbesar di dunia. Terungkap dari hasil riset Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) yang menyatakan ada trend yang mengkhawatirkan berupa meningkatnya jumlah impor senjata di kawasan Timur Tengah. Laporan terbaru SIPRI menyebutkan bahwa Uni Emirat Arab menguasai 6% impor senjata di dunia antara tahun 2004-2008. Jumlah impor senjata Uni Emirat Arab menyamai jumlah impor senjata negara Korea Selatan. Dua negara pengimpor senjata terbesar lainnya adalah China dan India yang menguasai 11% pasar impor. Impor senjata yang dilakukan Uni Emirat Arab terhitung sangat cepat, karena pada tahun 1999-2003, Uni Emirat masih berada di posisi ke-16 negara pengimpor senjata terbesar di dunia. Melesatnya Uni Emirat Arab ke posisi ke-3, menurut SIPRI, menunjukkan adanya perubahan yang paling signifikan dalam survei terbaru SIPRI di sektor perdagangan persenjataan dan peralatan militer di seluruh dunia. Riset SIPRI juga menunjukkan adanya peningkatan transfer senjata antara tahun 2004-2008 yang jumlahnya 21% lebih besar dibandingkan periode tahun 1999-2003. Khusus transfer senjata ke kawasan Timur Tengah, jumlahnya meningkat hingga 38% dibandingkan lima tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah pengiriman senjata juga terjadi ke wilayah-wilayah konflik seperti Aghanistan, Pakistan dan Israel. Dari hasil survei SIPRI, negara AS masih menjadi pemasok senjata dan peralatan perang terbesar di dunia. AS menguasai 31 persen ekspor senjata di seluruh dunia, diikuti Rusia yang menguasai 25 persen pasar ekspor dan jerman sebesar 10%.
Masih menurut laporan SIPRI, antara tahun 2004-2008, AS mengekspor 37% persenjataannya ke wilayah Timur Tengah. Dari data SIPRI, keyakinan bahwa konflik di berbagai negara sengaja diciptakan atau dipelihara oleh negara-negara maju yang berkepentingan dengan bisnis senjata dan militernya, bisa jadi ada benarnya.
Sedikitnya ada 16 negara dari Timur Tengah termasuk Uni Emirat Arab, siap menerima produk ekspor Indonesia, khususnya non-migas. Nilai impor dari Indonesia meningkat rata-rata 18,75 % per tahun. Adapun pertumbuhan ekspor nonmigas dari Indonesia ke pasar nontradisional seperti negara Timur Tengah sebesar 16,9% pada tahun 2008, sedang ke pasar tradisional hanya 8,8%.
Hasil impor Arab Saudi dari Indonesia umumnya berupa produk non migas seperti Plywood, veneer, pakaian jadi, kain tekstil, ban kendaraan, elektronik, peralatan lestrik, produk makanan dan lain-lain. Nilai impor Arab Saudi dari Indonesia pada tahun 2003 sebesar US$ 434 juta dan pada tahun 2004 diperkirakan akan meningkat sebesar 4%. Apabila pada tahun 2003 Indonesia mengalami defisit perdagangan sekitar US$ 1,06 milyar, diperkirakan pada tahun 2004 defisit perdagangan Indonesia dari Arab Saudi sekitar US$ 1,00 milyar.
Amerika Serikat merupakan negara pemasok utama ke Arab Saudi dengan nilai US$ 5,263 milyar, diikuti Jepang sebesar US$ 3.574 milyar. Walaupun Indonesia telah memberikan dukungan kepada Arab Saudi , namun sampai pertengahan tahun 2004, Arab Saudi belum berhasil menjadi anggota WTO karena masih harus menyelesaikan perundingan bilateralnya dengan sisa satu negara saja yaitu Amerika Serikat. Impor Arab Saudi pada tahun yang sama masih didominasi oleh Amerika dengan share 13,5% senilai 12,2 miliar dollar AS, China 9,6% senilai 8,7 miliar dollar AS, Jerman 8,9% senilai 8 miliar dollar AS. Sisanya, disumbang oleh Jepang, Korea Selatan, India, Italia, dan Ukraina.
ECONOMIC CONDITION
GNI per capita: US $15,440 (World Bank, 2007)
Pendapatan Pertanian: 3.30 %
Pendapatan Industri: 61.30 %
Pendapatan Jasa: 35.40 %
APBN Pendapatan: $143,700,000,000 USD
APBN Pengeluaran: $89,650,000,000 USD
Hutang Negara: $36,780,000,000 USD
Benua: 9,475,000 barel per hari
Konsumsi minyak: 1,775,000 barel per hari
Ekspor Minyak: 7,920,000 barel per hari
Cadangan Minyak yang Terbukti: 262,700,000,000 barel
Impor Minyak: 0 barel per hari
Konsumsi Gas Alam: 60,060,000,000
Ekspor Gas Alam: 0
Produksi Gas Alam: 60,060,000,000
Impor Gas Alam: 0
Cadangan Gas Alam yang Terbukti: 6,544,000,000,000
Saudi Arabia memiliki dasar ekonomi minyak dengan pengawasan kuat pemerintah pada aktivitas ekonomi besar. Minyak memilki lebih dari 20% cadangan bahan bakar dunia, ranking tertinggi sebagai pengekspor terbesar bahan bakar, dan memainkan peranan pemimpin dalam Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC). Sektor bahan bakar melaporkan secara kasar 75% anggaran pendapatan, 45% Gross Domestic Product (GDP), dan 90% pendapatan ekspor. Sekitar 40% GDP datang dari sektor privat. Secara kasar 5.5 juta pekerja luar negeri memainkan peranan penting dalam perekonomian Saudi. Secara khusus dalam sektor minyak dan jasa. Harga minyak tinggi telah berkembang pesat, pendapatan pemerintah, dan kepemilikan asset luar negeri Saudi, sementara memungkinkan Riyadh untuk membayar hutang dalam negeri. Pemerintah mendorong sektor privat berkembang – khususnya dalam pengadaan daya listrik, telekomunikasi, eksplorasi gas alam, dan bahan bakar kimia – untuk mengurangi ketergantungan kerajaan pada ekspor minyak dan meningkatkan kesempatan pekerjaan bagi pembengkakan populasi Saudi, 40% diantaranya pemuda dibawah 15 tahun.
Tipe Ekonomi : High-income economy.
Merupakan market leader dalam industri petroleum.
HDI (world rank): 61/177
Note: (*) The HDI, Human Development Index, is an indicator which synthesizes several data such as life expectancy, level of education, professional careers, access to culture etc.
Indicator Economy Freedom
Score: 62.8/100
Posisi : Moderatly free
World Rank: 60 out of 157
Regional Rank: 6 out of 17
Unemployment rate:
13 % merupakan orang yang tidak memiliki pekerjaan (unemployment / pengangguran )
Tingkat pengangguran yang tinggi, dan populasi pemuda besar pada umumnya kurang berpendidikan dan sektor privat sangat membutuhkan keahlian teknis. Riyadh secara pesat membiayai dan memiliki banyak pelatihan kerja dan pendidikan, pengembangan infrastruktur, dan penggajian pemerintah. Sebagai bagian dari usaha untuk menarik investor luar negeri dan keberagaman ekonomi, Saudi Arabia menyetujui untuk masuk ke dalam World Trade Organization (WTO) pada Desember 2005 setelah bertahun-tahun bernegosiasi. Pemerintah Saudi Arabia mengumumkan berencana mendirikan enam “kota ekonomi” di wilayah berbeda untuk mempromosikan pertumbuhan dan keberagaman
Inflation rate (consumer prices): 4.1% (2007 est.)
Tingkat Inflasi Arab Saudi Mulai Menjinak (2009)
RIYADH. Pada April lalu, tingkat inflasi di Arab Saudi mengalami perlambatan ke level terendah dalam 19 bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh anjloknya harga komoditas dan menguatnya mata uang. Berdasarkan Biro Statistik Arab Saudi, tingkat inflasi pada bulan April mengalami penurunan menjadi 5,2% dari sebelumnya 6% di bulan Maret.
Kenaikan harga di negara Arab dengan perekonomian terbesar itu mulai melambat seiring anjloknya harga komoditas. Selain itu, menguatnya dolar terhadap sejumlah mata uang utama dunia juga berpengaruh besar. Pasalnya, hal tersebut akan membuat biaya impor akan jauh lebih murah.
Sekadar informasi, tahun lalu, tingkat inflasi melonjak hingga 10% di lima dari enam negara anggota Gulf Cooperation Council, termasuk di dalamnya Arab Saudi.
“Inflasi terus menjinak akibat menurunnya harga bahan makanan seiring rendahnya harga komoditas dan penguatan dolar,” jelas John Sfakianakis, Chief Economist Saudi British Bank.
Dia menambahkan, tingkat inflasi akan tetap stabil pada musim panas dana akan berada pada posisi sekitar 5,5% sepanjang tahun ini.
POLITICAL STABILITIES
Sistem politik negara Saudi Arabia adalah monarki murni, karena kepala negara adalah seorang raja yang dipilih oleh dan dari keluarga besar Saudi. Namun demikian, kekuasaan raja tidaklah mutlak dan tanpa batas, karena raja harus tunduk kepada syari’ah. Sehingga pelanggaran terhadap syari’ah dapat dijadikan dasar dalam menurunkan raja dari tahtanya.
Dalam menjalankan pemerintahan, raja dibantu oleh dewan menteri yang mengawasi lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Raja Saudi disamping sebagai kepala negara, juga merupakan kepala keluarga besar Saudi yang terdiri dari lebih 4000 pangeran yang paling dituakan diantara kepala-kepala suku yang terdapat di wilayah kerajaan, pemuka para ulama yang merupakan penasehatnya dalam urusan agama dan pelayan dua tanah suci; Mekah dan Medinah. Saudi Arabia tetap mempertahankan otoritas keagamaan dan politik tradisionalnya; Pertalian keluarga tetap merupakan faktor utama dalam pemerintahan. Dewan keluarga menjalankan pemerintahan dan bekerja dengan konsensus. Raja Saudi menjaga hubungan keluarga atau majelis dengan kepala-kepala suku dan kepala regional, dan mereka mengangkat anggota keluarga dan kepala suku yang setia untuk jabatan kementrian dan administratif.
PEMBAGIAN KEKUASAAN
Eksekutif
Kepala Negara : Raja and Perdana Menteri Abdullah bin Abdul al-Aziz Al Saud (sejak 1 Agustus 2005). Ahli waris mahkota Pangeran Sultan bin Abd al- Aziz Al Saud (Setengah kakak monarki, lahir 5 Januari 1928) catatan – monarki merupakan kepala dari negara dan pemerintahan.
Kepala Pemerintahan : Raja and Perdana Menteri Abdullah bin Abdul al-Aziz Al Saud (sejak 1 Agustus 2005).
Kabinet : Dewan Menteri menunjuk monarki setiap empat tahun sekali termasuk anggota.
Legislatif
Dewan Konsultatif atau Majlis al-Shura (150 anggota dan ketua ditunjuk oleh monarki dalam masa jabatan empat tahun). Catatan – meskipun Dewan Menteri mengumumkan pada Oktober 2003 bermaksud memperkenalkan pemilu bagi setengah anggota dari lokal dan perhimpunan provinsi dan sepertiga anggota Dewan Konsultatif Nasional atau Majlis al-Shura, secara kenaikan lebih dari masa empat hingga lima tahun, hingga sekarang tidak ada pemilu yang diselenggarakan .
Yudikatif
Dewan Hukum tertinggi
Political Parties
Di Saudi Arabia tidak terdapat dewan perwakilan yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat, tidak ada partai politik, dan tidak ada badan pembuat undang-undang; Partai politik disatu fihak dianggap tidak ada gunanya, karena keadilan telah terdapat di seluruh wilayah negara, karena semuanya telah diatur oleh syari’ah. Dan di fihak lain, hal itu bertentangan dengan ajaran al-Qur’an yang melarang memecah-mecah umat dalam kelompok-kelompok.
Partai politik tidak ada di Saudi Arabia karena jenis pemerintahannya monarki.Dan monarki bersifat turun –temurun .Namun untuk mempromosikan peningkatan partisipasi politik, pemerintah Saudi menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) di seluruh negeri dari Februari hingga April 2005 bagi setengah anggota dewan kota. Pada Desember 2005, Raja Abdullah menggenapkan proses pemilu dengan mengangkat anggota-anggota tetap dari dewan penasehat kota
Legal System
Sistem legal yang berlaku adalah hukum syariah.Peradilan memperoleh independensi secara penuh dan hukum-hukumnya bersumber kepada kitab suci Al-Qur`an dan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dalam berbagai urusan syar'i peradilan merujuk kepada Majelis Peradilan Tinggi yang bertugas meneliti nash-nash peradilan dan hukum-hukum hudud dan qisas, dan membawai seluruh mahkamah syar'iyah yang tersebar di penjuru negeri. Lembaga peradilan dan kehakiman terdiri dari:
a. Mahkamah Umum
b. Mahkamah Khusus
c. Lembaga Kasasi
d. Notariat
Adapun dalam persoalan-persoalan tata usaha negara maka di sana ada lembaga khusus yang menanganinya. Yang terpenting, diantaranya, ialah “Diwan al-Mazhalim” yaitu lembaga pengadilan yang berhubungan langsung dengan Raja, yang perhatiannya terfokus pada penyelesaian berbagai persoalan perselisihan yang diajukan terhadap lembaga pemerintahan.
Negara ini belum mau menerima sistem hukum lain, kecuali beberapa saja yang bersumber pada inspirasi Barat, seperti : Ordonansi (nizam) dagang yang karenanya dibentuk dewan (mahkamah) dagang yang dibentuk di Jedah untuk menyelesaikan pertikaian mengenai transaksi-transaksi dagang sesuai dengan prinsip hukum dagang Usmani tahun 1850 dan ketetapan tentang pajak penghasilan; Yang menggabungkan antara prinsip-prinsip zakat atau sedekah wajib dengan aturan hukum fiskal Amerika.
Disamping itu, Pemerintah Saudi telah mengundangkan Peraturan Perdagangan (1954), Peraturan Kewarganegaraan (1954), Undang-undang Pemalsuan (1961), Hukum Pertambangan (1963), Hukum Perburuhan dan Pekerja (1970), Hukum Jaminan Sosial (1970), dan Hukum Jawatan Sipil (1971) . Peraturan-peraturan ini dibuat oleh pemerintah sama sekali tidak bermaksud untuk menyeleweng dari syar’ah tetapi untuk melengkapkannya dengan mengemukakan norma-norma untuk menangani kondisi-kondisi yang tidak diliputinya dengan jelas.
Kerajaan Saudi Arabia tidak memiliki konstitusi. Baginya, al-Qur’an dan sumber-sumber hukum lainnya seperti Hadits dan pendapat ulama salaf yang terkodifikasi dalam kitab-kitab madzhab yang empat merupakan undang-undang dasar negara.
Para Ulama memegang peranan yang cukup penting dalam pembentukan keputusan-keputusan nasional; Nasehat dan fatwa mereka seringkali dijadikan dasar oleh raja dalam dekrit-dekritnya. Dan dekrit ini memiliki kekuatan yang cukup besar dalam sistem hukum di Arab Saudi karena dekrit ini berkedudukan sama dengan qanun (hukum) atau dalam term mereka adalah nizam (peraturan) yang ditetapkan berdasarkan maslahat (kepentingan umum).
ENVIRONMENTAL ISSUES
Saudi Arabia Secara Umum : harsh, dry desert with great temperature extremes
Saudi Arabia Bencana Alam : frequent sand and dust storms
Polusi
Polusi terbesar di Arab Saudi adalah polusi udara. Yang dimaksud dengan polusi udara itu sendiri adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Penyebab polusi udara yang terjadi di Arab Saudi adalah badai pasir , badai debu, gas buangan rumah kaca, dan berbagai macam gas yang timbul dari pembakaran mesin-mesin industri. Selain itu, system transpotasi, peindustrian, dan kurangnya perhatian masyarakat dan institusi juga menjadi salah satu factor yang menyebabkan polusio udara. Contoh , asap-asap yang dikeluarkan dari mesin-mesin industri selain menyebabkan polusi udara, asap tersebut juga sangat berbahaya baik bagi makhlk hidup maupun tumbuhan di sekitar. Untuk mengurangi polusi udara, maka pemerintah arab Saudi mengadakan program untuk mengurangi sulfur di dalam bensin sampai 95% , membuat peraturan tentang standar emisi yang baik , meningkatkan system transportasi dengan emisi yang baik dan sebagainya.
Berikut adalah salah satu ganbar yang menunjukan dust strom di irak.
Global warming
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Salah satu factor yang menyebabkan pemanasan global adalah meningkatan emisi gs rumah kaca. Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari , Sebenarya gas rumah kaca Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Untuk mengurangi pemanasan global di Arab saudi maka perusahaan di arab saudi melakukan joint venture dengan perusahaan kanada yang memberikan kemahiran di bidang teknologi dan cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Diharapkan setelah melakukan joint venture, masyarakat menjadi lebih pedulu terhadap pemansan global yang telah melanda dunia.
Kebanyakan dari para remaja di Saudi Arabia menyatakan kesulitan untuk turut mengurangi pemansan global yang terjadi di dunia dikarenakan minimnya fasilitas-fasilitas di tempat umum yang di sediakan oleh pemerintah. Sebagian juga berpendapat bahwa global warming yang melanda dunia adalah merupakan bencana alam yang tidak bisa terhindarkan oleh manusia. Minimnya pendidikan, penyuluhan dan fasilitas yang disediakan untuk global warming menyebabkan remaja Saudi Arabia tidak dapat ikut berkontribusi untuk menyelamatkan dunia ini dari pemanasan global yang sudah melanda dunia.
DEMOGRAPHIC
• Populasi : 25.200.000 (UN, 2008)
Struktur Umur
0-14 tahun: 38,2% (laki-laki 5.149.960 / perempuan 4.952.138)
1515-64 tahun: 59,4% (laki-laki 8.992.348 / perempuan 6.698.633)
65 tahun ke atas: 2.4% (laki-laki 334.694 / 289.826 perempuan) (2007 est)
Populasi tingkat pertumbuhan 1,848% (2009 est)
Kelahiran (Birth Rate) Kelahiran 28,55 / 1000 penduduk (2009 est)
Kematian (Death Rate) Kematian 2,49 / 1000 penduduk (2008 est)
Average number of children per mother: 3.5
HIV/Aids rate: <0.2%
EDUCATION
Terdapat lima tingkatan pendidikan di Arab Saudi:
1. Tingkat pra-sekolah (nurseries dan kindergartens) yang dibatasi dalam ruang lingkup dan ada dalam kota dan kota-kota besar saja.
2. Tingkat SD - enam kelas untuk usia 6-12 dari kedua jenis kelamin (terpisah).
3. Tingkat - tiga kelas untuk usia 12-15 dari kedua jenis kelamin (terpisah).
4. Termasuk pendidikan umum - untuk kedua jenis kelamin (terpisah), vocational (technical, commercial, agricultural) education and religious (terpisah), kejuruan (teknis, komersial, pertanian) dan pendidikan agama ; pendidikan - yang hanya untuk laki-laki.
5. Post-menengah dan tingkat universitas: delapan perguruan tinggi - untuk laki-laki, tetapi dengan memisahkan
untuk perempuan, laki-laki dan perempuan terpisah akademi, memisahkan laki-laki dan perempuan pelatihan guru
colleges, akademi, sebuah lembaga administrasi publik - untuk laki-laki, tetapi dengan cabang untuk perempuan,. tinggi dan lembaga teknis yang lebih tinggi untuk lembaga keuangan komersial dan ilmu pengetahuan
TEKNOLOGI
Tahun 1991 Arab Saudi adalah salah satu Negara yang paling modern sistem telekomunikasi di dunia. Ekstensif sebuah sistem microwave dan kabel konektor coaxial crisscrossed negara Arab Saudi dan dihubungkan dengan Yordania, Kuwait, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Yaman. Layanan telepon yang otomatis, dan internasional langsung jarak-cepat telah tersedia bagi semua pelanggan.
Delapan stasiun satelit bumi yang disediakan di seluruh dunia. Lima stasiun satelit tanah dioperasikan dengan International Telecommunication Satelite Corporation (Intelsat) Samudera Atlantik dan Samudera Hindia satelit. Selain itu, dua satelit tanah di Arab Satellite Communications Organization (Arabsat) jaringan secara bersamaan dapat menangani panggilan telepon 8000 dan tujuh terpisah televisi saluran ke dua puluh dua negara anggota dari Arabsat sistem.
Saudi Arabia memiliki :
• Jaringan standart yang ada:
Jaringan standart dibentuk oleh ekstensif, kebanyakan analog, gelombang radio. Jaringan yang ada juga termasuk sekitar 4.000 km analog kabel konektor coaxial antara Riyadh dan Dammam dan antara Riyadh dan Jeddah, sekitar 1.200 km digital kawat koaksial.
• Jaringan telepon:
Arab Saudi dari sektor telekomunikasi terus tumbuh di luar biasa dinilai dengan ekspansi kedua fasilitas dan layanan. Sistem telekomunikasi Arab Saudi telah menjadi yang termodern dan efisien di dunia dengan system microwave.
• Jaringan microwave:
microwave Domestik layanan suplemen antara kota-kota kecil di 9300-550-mile stasiun microwave sistem.
• Submarine Kabel:
Submarine kabel melengkapi Arab Saudi dengan kabel jaringan satelit untuk membuat sebuah negara untuk hubungan komunikasi internasional. Dengan kabel konektor coaxial yang ada saat ini merupakan bagian dari Asia Tenggara /Timur Tengah / Eropa Barat. Proyek ini yang menghubungkan kabel Kingdome ke Mesir. Dua kabel menghubungkan negara dengan Bahrain dan Jibouti. Di samping kawat berbasis saluran telepon Arab Saudi memiliki jaringan nirkabel (analog dan digital) dengan kapasitas saat ini dari sekitar 200.000 baris.
• Satelit dan konektor coaxial:
Stasiun ini juga digunakan untuk televisi dan radio transmisi. Saat ini Arab Saudi memiliki lebih dari 6.000 satelit sirkuit. Negara ini juga memiliki 3.100 mil dari konektor coaxial kabel. Teleks juga terlihat mengesankan pertumbuhan, dengan meningkatkan jumlah baris ke 9800, dengan lebih dari 152 kota dan desa ke negara-negara di seluruh dunia.
• Selular dan sistem nirkabel:
Arab Saudi memiliki dua sistem selular saat ini, yang pertama adalah sebuah sistem selular analog. Ia diperkenalkan pada awal 1980an dengan cakupan area yang terbatas, namun sangat ditingkatkan selama bertahun-tahun. Sistem ini memiliki kapasitas 30.000 baris dan masih digunakan di seluruh negara.
Kedua yang lebih baru sistem GSM 900, GSM adalah jaringan digital memberikan kualitas dan fleksibilitas yang lebih baik. Jaringan ini telah beroperasi sejak Januari 1996 dan sekarang sudah ada yang melayani 170.000 pelanggan di empat kota besar di Inggris, yaitu Riyadh, Jeddah, dan Dammam Mekah. Dalam dua tahun terakhir telah memperluas jaringan untuk menutup lebih dari 30 kota.
ECONOMIC SYSTEM
SISTEM EKONOMI ARAB SAUDI
Pada dasarnya, sistem ekonomi yang diterapkan Arab Saudi adalah sistem ekonomi syariah, yaitu sistem ekonomi Islam yang menetapkan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh ditransaksikan. Ekonomi dalam Islam dikatakan harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi syariah bukan pula berada ditengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual (dan berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin serta melarang penumpukan kekayaan), sosialis yang memberikan hampir semua tanggung jawab kepada warganya serta komunis yang ekstrim.
Namun di Arab Saudi, terdapat pengecualian untuk sistem ekonominya sendiri. Untuk urusan politik luar negeri (Foreign Policy) dan sistem ekonomi (economic system), Arab Saudi menerapkan KUFR. Artinya, kebijakan politik luar negeri Saudi Arabia tidak lain adalah pelaksana kebijaksanaan Amerika dan Inggris, dan sistem ekonomi yang diterapkan pun adalah sistem ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi kapitalis adalah dimana sumber ekonomi sepenuhnya dimiliki individu dan sumber ekonomi digunakan untuk menghasilkan produk-produk lain. Ciri-ciri lainnya adalah:
- Terdapat kecenderungan untuk memaksimumkan keuntungan dan mengabaikan kebajikan masyarakat
- Harga barang ditentukan mekanisme harga
- Individu bebas bersaing satu sama lain
Hal ini terbukti dari upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan di sektor swasta dengan memprivatisasi (mengswastakan) industri-industri seperti listrik dan telekomunikasi. Arab Saudi mengumumkan rencana untuk mulai memprivatisasi (mengswastakan) perusahaan listrik pada tahun 1999, yang diikuti dengan privatisasi yang sedang berlangsung di perusahaan telekomunikasi. Kekurangan air dan pertumbuhan penduduk yang cepat mendesak usaha pemerintah untuk meningkatkan kemandirian dalam produk pertanian. Dan sejak melambungnya harga minyak dunia pada pertengahan tahun 2008, Pemerintah mendorong pertumbuhan sektor swasta - terutama pembangkit listrik, telekomunikasi, eksplorasi gas alam, dan petrokimia - untuk mengurangi ketergantungan kerajaan pada minyak ekspor dan untuk meningkatkan lapangan kerja bagi populasi Arab Saudi yang membengkak, hampir 40% dari pemuda berusia di bawah 15 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
CIA, The World Factbook 2002: Arab Saudi - Populasi
[http://www.cia.gov/cia/publications/factbook/geos/sa.html]
http://www.indexmundi.com/saudi_arabia/unemployment_rate.html
http://indexmundi.com/saudi_arabia/inflation_rate_(consumer_prices).html
https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/sa.html
http://www.imf.org/external/index.htm
(http://id.wikipedia.org/wiki/Arab_saudi)
(http://www.mofa.gov.sa/Detail
[http://www.saudiembassy.net/profile/edu/edu_gen.html]
http://www.Saudia-online.com/press/press6.shtm
https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/sa.html
en.wikipedia.org/wiki/Demographics_of_Saudi_Arabia
http://www.phrasebase.com/indonesian/countries/index.php?&cat=187&newpage=Climate
http://www.phrasebase.com/indonesian/countries/index.php?&cat=187&newpage=Economy
http://www.mofa.gov.sa
http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/middle_east/country_profiles/791936.stm
http://www.guardian.co.uk/country-profile/saudi-arabia
http://www.kontan.co.id/index.php/internasional/news
www.ekon.go.id/content/view
statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=ekonomi-inflation&info
www.arabsat.com/ArabSat/English/.../AlcatelAleniaSpacetoprovideArabsat
wapedia.mobi/en/Arabsat
www.unccd.int/publicinfo/duststorms
en.wikipedia.org/wiki/Geography_of_Saudi_Arabia
Rabu, 07 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar